Garuda Dituntut Berbenah Hadapi ASAM 2015
Garuda Indonesia dituntut untuk mempersiapkan fasilitas,maupun manajemen dalam menghadapi Asean Open Skies Atau Asian Single Aviation Market (ASAM) pada tahun 2015.
"Harus hati-hati dalam menghadapi open skies yang diprioritaskan pertama safety, kenyamanan termasuk ticketing keberangkatan,"kata Hari Kartana dari Fraksi Partai demokrat, disela-sela RDP dengan Dirut Garuda Indonesia Emirsyah Satar, Deputi bidang usaha infrastruktur dan Logistik Kementerian BUMN Sumaryanto Widayatin, yang dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi VI DPR Nurdin Tampubolon, di Gedung Nusantara I, Senin, (27/6).
Dirinya mengaku tetap optimis Garuda dapat bersaing dengan maskapai lainnya meskipun masih banyak yang harus dibenahi. "Peluang pasar kita luas dan dapat dimanfaatkan oleh maskapai asing. Yang utama yaitu komitmen niat dan leadership atau management dalam menghadapi open sky policy,"jelasnya.
Menurutnya, kondisi ini dapat menjadi cambukan bagi BUMN sehingga dapat berkembang. "Pembenahan diantaranya armada, pelayanan, serta leadership kepemimpinan,"paparnya.
Sementara Chandra Tirta Wijaya (F-PAN) mengatakan, harus ada sinergi antara Garuda dengan Merpati dalam industri penerbangan. "Ada 450 kabupaten dan hampir 30 persen sudah memiliki lapangan penerbangan,"jelasnya.
Menurutnya, perkembangan bisnis juga harus sinergi dengan bisnis PT DI baik maintanance dan sebagainya.
Ibnu Munzir (F-PG) mengatakan, BUMN di sektor penerbangan merupakan pilar pertumbuhan ekonomi nasional. Pasalnya, dunia penerbangan terbuka dan tingkat persaingan tinggi. "kedua BUMN tersebut dituntut sebagai penyatu juga profit,"jelasnya. (si)/foto:iw/parle.